Contoh Idgham Bighunnah dalam Surat Pendek

Inilah panduan sempurna Anda untuk mengungkap misteri Idgham Bighunnah, sebuah fenomena unik dalam pelafalan bahasa Arab. Kami akan menyelami contoh-contoh menakjubkan dari Idgham Bighunnah dalam surat-surat pendek Al-Qur’an, memberikan Anda pemahaman yang jelas tentang teknik fonetik yang menakjubkan ini. Mari kita buka lembar baru dalam penguasaan bahasa Anda dengan menjelajahi contoh Idgham Bighunnah dalam surat pendek.

Idgham Bighunnah di Huruf Mim

Idgham bighunnah adalah salah satu jenis idgham yang terjadi ketika huruf nun sukun atau tanwin mati dibaca bersama huruf mim selanjutnya, sehingga bunyinya menjadi dengung (غ) dan nun atau tanwin tidak dilafalkan. Dalam surat pendek, terdapat beberapa contoh idgham bighunnah di huruf mim, salah satunya adalah pada surat Al-Fatihah ayat 5:

Al-Fatihah Ayat 5

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Pada ayat ini, terdapat dua kata yang mengalami idgham bighunnah di huruf mim, yaitu “na’budu” dan “nasta’inu”. Huruf nun sukun pada kedua kata tersebut dibaca dengung bersama huruf mim selanjutnya, sehingga bunyinya menjadi “na’budu Gh” dan “nasta’inu Gh”.

Untuk melafalkan idgham bighunnah di huruf mim dengan benar, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Ucapkan huruf nun sukun atau tanwin mati (ن) dengan jelas.
  2. Tahan bunyi dengung (غ) dan jangan ucapkan huruf mim (م).
  3. Lanjutkan dengan mengucapkan huruf setelah mim.

Idgham Bighunnah di Huruf Wawu

Idgham bighunnah adalah salah satu jenis idgham yang terjadi pada huruf yang berharakat dhommah bertemu dengan huruf wau atau huruf berharakat dhommah.

Pengucapan huruf dhommah diikuti dengan huruf wau atau huruf berharakat dhommah dibaca dengan cara memasukkan bunyi hamzah (ء) yang samar-samar di antara kedua huruf tersebut.

Contoh Idgham Bighunnah dalam Surat Pendek

Berikut adalah beberapa contoh idgham bighunnah dalam surat pendek Al-Fatihah:

  1. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM (Ayat 1)
    – Huruf “w” pada kata “RAHMAN” seharusnya dibaca dengan bunyi wau (و), tetapi karena bertemu dengan huruf “R” yang berharakat dhommah, maka dibaca dengan memasukkan bunyi hamzah (ء) sebelum bunyi wau (ءو), menjadi BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM.
  2. ALHAMDULILLAHIRABBIL’ALAMIN (Ayat 2)
    – Huruf “w” pada kata “ALAMIN” seharusnya dibaca dengan bunyi wau (و), tetapi karena bertemu dengan huruf “L” yang berharakat dhommah, maka dibaca dengan memasukkan bunyi hamzah (ء) sebelum bunyi wau (ءو), menjadi ALHAMDULILLAAHIRABBIL’AALAMIIN.

Idgham Bighunnah di Huruf Ya

Idgham bighunnah adalah keadaan di mana dua huruf nun bertasydid bertemu dan yang pertama dibaca mati, sedangkan yang kedua dibaca jelas. Dalam surat pendek, terdapat contoh idgham bighunnah di huruf ya’ hanya pada satu kata, yaitu pada surat An-Nasr ayat 3:

فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ

إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا

Pada kata “تَوَّابًا”, huruf ya’ mati karena idgham bighunnah dengan nun bertasydid pada huruf sebelumnya, sehingga dibaca “tawwaaban”. Berikut adalah langkah-langkah membaca idgham bighunnah pada kata tersebut:

1. Baca huruf nun bertasydid (nun sukun) terlebih dahulu.
2. Tutup mulut saat membaca huruf nun sukun.
3. Buka mulut dan baca huruf ya’ yang mati.
4. Baca huruf ba’ yang berharakat fathah setelah huruf ya’ yang mati. Pada langkah ini, huruf ba’ dibaca seperti huruf wawu (و) karena idgham bighunnah.
5. Lanjutkan membaca sisa kalimat.

Demikianlah pemaparan contoh idgham bighunnah dalam surat pendek yang dapat Anda jadikan acuan dalam mempelajari tajwid. Dengan menguasai teknik idgham ini, pengucapan ayat-ayat suci Al-Qur’an akan semakin jelas, indah, dan sesuai dengan kaidah yang telah ditetapkan. Teruslah berlatih dan kembangkan kemampuan tajwid Anda untuk memperoleh bacaan Al-Qur’an yang semakin sempurna.

Leave a Comment